Pada umumnya, downtime mesin adalah upaya penghentian mesin operasional industri yang dilakukan oleh perusahaan karena terjadinya gejala breakdown (kerusakan mesin). Biasanya opsi downtime ini dapat berimbas pada kerugian suatu perusahaan jika semakin lama mesin berhenti beroperasi.
Oleh sebab itu, baik breakdown maupun downtime, keduanya memang harus dicegah semaksimal mungkin.
Daftar Isi
Downtime Mesin Adalah
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa downtime mesin adalah upaya penghentian mesin operasional industri yang dilakukan oleh perusahaan karena terjadinya gejala breakdown (kerusakan mesin). Ada juga yang menyebutkan bahwa downtime merupakan durasi atau jumlah waktu yang hilang akibat terjadinya breakdown (kerusakan mesin).
Sebab downtime, ada kalanya, proses produksi industri manufaktur harus tiba-tiba terhenti untuk perawatan karena kerusakan perangkat hardware atau software, juga berlaku kasus kesalahan pengoperasian mesin dan berbagai hal tidak terduga lainnya sehingga mesin pabrik rusak.
Jadi selain sebagai imbas kerusakan, downtime juga bersifat dapat dilakukan secara sengaja karena melakukan pengecekan pada mesin-mesin, memberikan pelumas, memeriksa sambungan pipa dan berbagai tindakan preventif lainnya yang dilakukan.
Oleh sebab itu, kini berbagai perusahaan manufaktur telah menjadwalkan downtime sebagai upaya mesin dapat beristirahat sejenak.
Kerugian Perusahaan Akibat Downtime Mesin
Bagi perusahaan manufaktur khususnya produksi, mesin berhenti semenit bahkan sedetik dapat berdampak pada penurunan produktivitas hingga kerugian omset hingga ratusan bahkan milyaran rupiah. Sehingga jika mesin rusak tidak segera ditangani, maka downtime akan mengakibatkan menurunnya efisiensi pada lini produksi karena waktu yang tidak produktif.
Maka dari itu selain durasi mesin, perusahaan harus dapat menghitung mulai penurunan kuantitas produk yang dihasilkan, biaya perbaikan atau jam kerja yang harus dijadwal ulang. Oleh sebab itu, jika mesin tidak dapat tertangani dengan baik sebaiknya segera hubungi layanan tempat service mesin pabrik terdekat.
Cara menghitung efisiensi penggunaan mesin dapat dengan menggunakan rumus dibawah ini:
Availability = (waktu mesin loading – total waktu yang tersedia) x 100%
Sedangkan rumus untuk menghitung waktu mesin loading cukup sederhana, yaitu :
Waktu mesin loading = total waktu yang tersedia – waktu downtime
3 Tips Mengurangi Resiko Downtime Mesin
Sebelum terjadi kerusakan fatal pada mesin, ada baiknya untuk mencegah downtime untuk meminimalisir kerugian yang berdampak pada keuangan perusahaan. Berikut Mekanik Hydro hadirkan 3 tips mudah yang dapat Anda lakukan, diantaranya;
1. Menjadwalkan perawatan
Perawatan merupakan kunci utama agar komponen mesin dapat bertahan lama dan memiliki lifetime panjang. Namun sayangnya masih banyak perusahaan yang mengabaikan perawatan mesin dengan berbagai alasan. Bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati?
2. Edukasi pelatihan operator mesin
Selanjutnya, Anda perlu melakukan edukasi untuk pengguna atau operator mesin khususnya ketika mesin terjadi kerusakan. Selain mendeteksi serta menganalisa penyebabnya, operator dapat mengetahui solusi yang dibutuhkan. Lebih baik lagi jika operator tersebut tahu kapan sebaiknya alat tersebut harus menjalani perawatan.
3. Memasang pendeteksi kerusakan
Anda dapat memasang pendeteksi kerusakan pada mesin agar operator lebih cepat menindaklanjuti kerusakan yang terjadi. Selain relatif murah, alat sensor pendeteksi memiliki ukuran yang tidak terlalu besar sehingga lebih nyaman digunakan. Jadi anda tidak perlu ragu membeli sensor seperti ini dengan tujuan menghindari kerusakan alat yang berpotensi memberikan kerugian dalam skala yang lebih besar.
Nah sekian ulasan bermanfaat seputar pengertian downtime mesin adalah, kerugian serta tips dalam mengurangi resiko kondisi tersebut. Jika anda membutuhkan sparepart mesin hidrolik, silahkan klik disini.