Kami adalah perusahaan nasional yang berpengalaman hampir 40 tahun dalam konsultasi, jasa, perencanaan dan penyediaan untuk hydraulic.

Kontak
troubleshooting alat berat

bannerlayanan

Apa yang harus dilakukan ketika unit mengalami troubleshooting alat berat ? Tuntaskan rasa cemas & panik dapat dengan mengetahui tips mudahnya berikut ini.

Apa itu troubleshooting?

bannerlayanan

Troubleshooting merupakan upaya mengatasi gangguan yang melokalisasikan berbagai kemungkinan penyebab gangguan, serta melaksanakan perbaikannya dan mencegah gangguan terjadi kembali. Hal ini tidak terlepas dari analisa berbagai penyebab serta cara memperbaiki yang dibutuhkan. Maka dari itu, operator mesin sangat berperan serta untuk mendapatkan kemungkinan kemungkinan penyebab gangguan.

Tentu rasanya sangat menjengkelkan ketika mesin tiba-tiba mengalami gangguan hingga menghambat proses produktivitas

Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Troubleshooting Alat Berat

Sebelum memulai, sebaiknya ketahui dahulu beberapa hal yang harus diperhatikan ketika alat berat mengalami troubleshooting, diantaranya ;

  1. Hentikan unit pada daerah yang datar, tanah yang keras dan tidak mudah longsor. Hindari padea tepian tebing yang mudah longsor. Pasang pin pin pengaman, pastikan parking brake sudah difungsikan, dan matikan engine.
  2. Catat model unit, serial number unit, serial number engine, SMU dll.
  3. Bila dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih, pastikan untuk gunakan tanda yang telah disepakati untuk mencegah orang yang tidak berkepentingan mendekati area perbaikan mesin.
  4. Jangan sekali kali membuka tutup radiator saat engine masih panas karena air akan menyembur hingga menyebabkan kulit melepuh. Sebaiknya tunggu sampai engine dingin dan berkurangnya tekanan didalam radiator.
  5. Jangan sekali kali memegang part yang masih panas dan perhatikan part yang masih berputar.
  6. Bila melepas kabel listrik, lepaskan kabel negatif (-) terlebih dahulu.
  7. Ketika hendak membuka plug yang bertekanan seperti plug oli, air atau udara, pastikan bahwa tekanan didalam sistemnya sudah tidak ada, dan saat memasang alat ukur, pastikan terikat dengan sempurna.

Tips Atasi Troubleshooting Alat Berat

Ketika terjadi trouble di alat berat (dozer,gleder,dll) ada tips 8 langkah troubleshooting untuk mengatasinya masalah. Di bawah ini adalah langkah-langkah troubleshooting alat berat agar trouble lebih cepat diperbaiki.

1. Pemeriksaan keliling (walk around inspection )

Sebelum membuat analisis gangguan diawali dengan pencarian informasi tambahan terhadap kondisi aktual pada alat dengan pemeriksaan keliling (walk around inspection) dengan cara sebagai berikut :

  • Periksa pada bagian bawah mesin apakah ada bekas tetesan – tetesan minyak hidrolik
  • Periksa kondisi komponen – komponen sistim hidrolik secara visual apakah ada kebocoran atau kelainan seperti retak, penyok, perubahan warna dan lain – lain.
  • Periksa saluran-saluran pada sistim hidrolik apakah ada kebocoran, robek, terjepit, kendor, dan hal – hal lain yang tidak semestinya.
  • Periksa level minyak hidrolik

2. Pengumpulan informasi terkait dengan gangguan sistem hidrolik

Informasi penting yang lain adalah dari pihak pihak yang terlibat langsung dengan dengan cara menanyakan langsung kepada operator dan pihak terkait

  • Pastikan tehadap informasi tentang gejala apa yang timbul saat ada gangguan  Kapan gejala-gejala tersebut mulai timbul ?
  • Pada kondisi bagaimana masalah-masalah tersebut terjadi ?
  • Perbaikan-perbaikan apa saja yang pernah dilakukan?
  • Apa yang telah terjadi dan pada saat sistim hidrolik yang bagaimana (indikasi keausan atau kerusakan pada pompa bisa terjadi apabila saat minyak hidrolik suhunya masih dingin systim hidrolik masih bisa bekerja secara norma namun apabila suhu minyak hidrolik mencapai pada suhu operasinya sistim hidrolik mulai lemah atau low power )

3. Pengecekan, pengetesan dan penyetelan bagian dari sistem

Informasi yang berupa fakta bisa didapat dengan melakukan pemeriksaan/ pengecekan, pengetesan dan penyetelan dari sistim yang mengalami gangguan atau masalah :

  • Temukan sumber suara bila ada suara – suara yang tidak normal
  • Bandingkan performance dari sistim hidrolik sesuai dengan spesifikasinya. Setiap alat berat mempunyai Spesifikasi tersendiri sesuai dengan Model dan cakupan nomer serinya,
  • Lakukan tes unjuk kerjanya untuk memastikan keluhan/gangguan yang terjadi. Dalam melakukan test selalu gunakan buku petunjuk yang sesuai dengan model dan nomer seri alat tersebut.
  • Ikuti petunjuk sistem pengetesan dan penyetelan (Testing and Adjusting) dan spesifikasi (Specification).

Seringkali pelaksanaan pengetesan hidrolik tidak dilakukan secara terarah dan berurutan sehingga banyak hal yang sebenarnya tidak perlu dilakukan tetapi dilakukan juga. Sebaliknya ada hal sepele yang harus dilakukan bahkan justru terlewatkan.

Contoh yang sering terjadi adalah saat sebelum pengetesan harus memasang saluran/selang pressure gauge yang harus membuka saluran pada sistim hidrolik. Hal ini sangat berbahaya, bila tidak didahului dengan melakukan pembuangan tekanan hidrolik yang terjebak dalam sistim.

Pekerjaan tersebut cukup mudah hanya dengan menggerakkan tuas hidrolik yang selanjutnya diikuti dengan pembuangan tekanan udara pada tangki hidrolik pada saat engine mati.

  • Untuk melakukan pengetesan juga harus berdasar pada petunjuk dari data pengetesan. Sebagai contoh banyak dikeluhkan bahwa alat yang digunakan dikatakan low power atau lambat kinerjanya namun tidak disertai data pendukung sebagai dasar dikatakan low power atau lambat.
  • Pastikan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh sistim di hidrolik itu sendiri atau karena sistim lain. Banyak terjadi keluhan-keluhan yang salah sehingga anailsa yang dilakukan tidak tepat pada gangguan yang sebenarnya.

Seperti pada bahasan diatas bahwa low power pada alat yang menggunakan sistim hidrolik secara keseluruhan bisa dikarenakan low power pada engine sebagai penggerak utamanya dan bisa juga dikarenakan oleh sistim hidroliknya. Dengan demikian kriteria gangguan low power harus bisa diklarifikasi secara jelas apakah berasal dari engine atau dari sistim hidrolik.

  • Mungkin masalahnya berulang-ulang pada kondisi yang sama. Bila ditemukan informasi bahwa gangguan yang dialami terjadi secara berulang maka hal tersebut merupakan indikasi yang harus ditangkap untuk memudahkan dalam analisa dari pokok permasalahan yang terjadi. Bila gangguan terjadi berulang dengan penyebab yang sama maka diperlukan tindakan yang lebih lanjut
  • Gunakan prosedur yang tertera pada buku petunjuk atau buku panduan. Sebagai panduan dalam menganalisis gangguan, hanya buku panduan (workshop manual) saja yang paling tepat sebagai acuan dalam setiap mengidentifikasi masalah atau gangguan yang terjadi .
  • Periksa hubungan secara mekanikal dari batang penghubung (rod) dan tuas (lever). Ada kalanya dalam menganalisis gangguan tidak terselesaikan dikarenakan adanya batang penghubung (Rod), Tuas yang sudah berubah dikarenakan aus pada sistim sambungan yang fleksibel, bengkok, patah atau pernah dilepas namun tidak bisa mengembalikan pada kondisi standarnya.

4. Kesimpulan masalah penyebab gangguan

  • Fakta dari hasil pengecekan (pemeriksaan keliling)
  • Menggunakan informasi dari operator dan pihak yang terkait sebagai pertimbangan menentukan masalah  Fakta dan data dari hasil pengetesan, pengukuran dan penyetelan.

5. Pergantian suku cadang

Biasanya kerusakan akibat troubleshooting tidak terlepas dari pergantian suku cadang atau spare parts mesin.

Dengan ditemukannya penyebab gangguan maka mekanik sudah bisa menentukan penggantian suku cadang yang diperlukan. Kemudian, siapkan suku cadang yang diperlukan sesuai dengan prosedur dengan mengikuti panduan buku petunjuk. Cari supplier hydraulic system disini.

Demikian tips atasi troubleshooting alat berat. Semoga bermanfaat..

bannerlayanan

Write a Reply or Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Apa yang bisa kami bantu ?

×